Hikmah Sejarah Hijrah
Hijrahnya Rasulullah SAW dan para
shahabatnya, merupakan respon terhadap wahyu Allah yang memerintahkan agar kaum
muslimin mekkah yang selalu mendapatkan intimidasi dan penindasan meninggalkan
negeri tempat kelahirannya (Q.S. an-Nisâ`/4: 97-100). Salah satunya firman
Allah SWT:“…Bukanlah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di
bumi itu…” (Q.S. An-Nisâ`/4: 97)
Dalam sejarah disebutkan bahwa setelah
kota mekkah kembali stabil dan dibebaskan oleh kaum muslimin, negeri mekkah pun
kembali menjadi aman, maka hapuslah kezhaliman di negeri ini. Rasulullah SAW
mengatakan: “Tidak ada hijrah setelah pembukaan kota makkah, melainkan jihad
dan niat. Apabila kalian diperintahkan untuk berperang, berangkatlah kalian
berperang.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah ra.)
Hikmah Hijrah
Semangat dakwah Rasulullah SAW
yang mendapatkan dukungan para shahabat dengan penuh heroik, merupakan cerminan
sebuah keberhasilan yang nyata dari seorang pemimpin yang agung. Dalam tempo
yang relatif singkat, sepuluh tahun lamanya mampu mewujudkan tatanan masyarakat
baru yang disebut masyarakat Madinah al-Munawwarah. Maka tidak berlebihan, jika
fakta sejarah ini dikatakan tak ubahnya sebagai tonggak pancang dalam sejarah
kebangunan Islam. Maminjam bahasa Philip K. Hitti (orientalis barat),
‘hijrahnya kaum muslimin dari Mekkah ke Madinah merupakan gerakan revolusi yang
paling besar sepanjang sejarah’. Sekalipun tentunya, Islam tidak mengenal
revolusi.
Karenanya, khalifah Umar bin
Khatab menjadikan pijakan terhadap peristiwa hijrahnya kaum muslimin ke Madinah
sebagai titik tolak penentuan awal bulan hijriyyah, yaitu bulan Muharram
sekalipun ada pendapat yang menyebutkan awal bulan Shafar sebagaimana
dikutipkan al-Mubarakfuri dalam Ar-Rahîqul Makhtûm.
Apabila disimpulkan,
pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dari perjalanan hijrah itu adalah: pertama,
Adanya kesediaan berkorban dalam segala hal; mulai dari korban kesenangan diri,
korban perasaan, korban harta benda, korban rumah tangga bahkan adakalanya
meminta pengorbanan fisik. Kedua, Kesabaran dan keteguhan hati dalam
mempertahankan cita-cita sekalipun kesulitan dan rintangan datang silih
berganti
Ketiga, kita harus yakin adanya
harapan, yaitu cita-cita dan kemauan yang tak pernah padam, tidak mengenal kata
mundur apalagi putus asa serta memiliki jiwa optimisme.
Esensi hijrah itu akan mencerminkan
kesiapan fisik dan mental untuk melakukan perubahan; bersedianya berkorban demi
mempertahankan aqidah melukiskan kemantapan iman yang bersemi dalam jiwa
panutan ummat Muhammad saw. dan para shahabatnya, resiko penderitaan yang
dialami dikarenakan hijrah merupakan wujud keberanian yang luar biasa dalam
menegakkan agama Allah, jiwa yang suci dan pikiran yang jernih merupakan
manifestasi hubungan yang dekat antara hamba dengan sang khali.
Berbagai kemenangan yang diraih
kaum muslimin merupakan buah yang dipetik dari langkah-langkah perjuangan (khitah)
yang selama itu mereka lakukan serta hancurnya kebathilan menjadi simbol
perlawanan ahlul haq dalam mengikis nilai-nilai kejahilan dan peperangan
melawan kemungkaran. Namun “jihad” itu belum usai hingga hari akhir kelak.
Dapat dipahami dari penjelasan
diatas bahwa sosok ‘muhajirin” dalam subtansialnya mereka yang mampu
menunjukkan kepasrahannya dalam tunduk dan patuh kepada Allah dengan mengikuti
petunjuk-petunjuk rasulullah. Inilah yang dimaksudkan Rasulullah SAW dalam
sabda-Nya “orang yang sebenarnya hijrah adalah orang yang meninggalkan apa-apa
yang dilarang Allah SWT”.
This on line casino web site has a reputation for encouraging responsible gaming and offering a safe gaming expertise. Complementing Spinback, Levelz is our custom-built level-up feature 솔카지노 designed to resemble a mini slot. Complete your Progress Bar in full to earn a go on Levelz, the place Free Spins to your favourite games shall be waiting to be claimed.
ReplyDelete