Urgensi Kedisiplinan Guru Dalam Mengajar
Pendidikan sejak dini, harus dipandang sebagai industri yang dapat
menghasilkan jasa, sudah barang tentu jasa yang dimaksud disini adalah jasa
pendidikan, yaitu suatu proses pelayanan untuk merubah pengetahuan, sikap dan
tindakan ketrampilan anak-anak dari keadaan sebelumnya (belum berpendidikan)
menjadi semakin baik (berpendidikan) sebagai manusia seutuhnya kelak nanti.
Lewat pendidikan orang tua mengharapkan supaya semua bakat anak-anak, kemampuan
dan kemungkinan yang dimiliki bisa dikembangkan secara maksimal, agar anak-anak
bisa mandiri (menolong diri sendiri) dalam
proses membangun pribadinya.
Berbicara pendidikan tidak akan lepas dari pada motor penggeraknya pendidikan, sehingga berhasil dan tidak berhasilnya pendidikan tersebut tergantung kepada
guru dalam membimbing anak didiknya. Guru merupakan produk ilmu yang berkembang
sejalan dengan perkembangan zaman sebagai pencetus masa depan generasi yang
akan datang. Oleh karena itu tingkat pendidikan di sekolah menjadi salah satu
indikator untuk mengukur kemajuan dan derajat kemakmuran suatu negara serta mengukur
besarnya peranan setiap generasi dalam kegiatan-kegiatan yang membangun. Mastuki HS, MA, Pendidikan Pesantren antara Normativitas dan
Objektivitas, (Majalah Pesantren, lakpesdam nu. Ed. I, 2002), h. 20.
Guru memiliki tanggung jawab yang mulia yaitu mengajar dan membimbing siswa-siswanya
agar menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sekaligus menjadi
manusia yang mempunyai kepribadian sebagaimana dicita-cita oleh semua insan
yang sesuai dengan pendidikan agama.Guru adalah sebagai pendidik, Pembina dan pengembang bakat
dan kemampuan anak didik kearah
titik maksimal yang dapat mereka capai. Guru sebagai pemimpin , pendidik dikalangan anak didik dan masyarakat sekitar dan pembimbing bagi anak didik yang belum dewasa.
Seorang pendidik harus memfungsikan dirinya sebagai penunjuk jalan benar dalam pertumbuhan
dan perkembangan yang tepat dari anak didik dengan mendorong dan meningkatkan
potensi kejiwaan dan jasmaninya, agar usaha bimbingan yang dilakukan itu
berhasil, guru perlu mempergunakan berbagai metode yang sesuai. Faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan
mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil. Strategi pembangunan
pendidikan selama ini lebih bersifat input oriented (masukan). Strategi
yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input
pendidikan telah terpenuhi, seperti menyediakan buku-buku, (materi ajar) dan
alat belajar lainnya, menyediakan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga
kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan
dapat menghasilkan ouput (keluaran) yang bermutu sebagaimana yang
diharapkan (Abdurrahman. Pendidikan bagi
Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta. 2003), h. 91.)
Guru sebagai penghubung antara ilmu yang dimiliki dengan anak didik dalam
membantu memecahkan segala kesulitan yang dihadapi dalam proses pendidikan atau
proses belajar mengajar. Guru sebenarnya adalah tokoh ideal, pembawa
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dan sekaligus pembawa cahaya terang bagi
anak didik dalam kehidupan ilmu pengetahuan, mengingat betapa besarnya peranan
guru yang demikian itu, maka kepribadian guru banyak terungkapkan dalam tingkah
laku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut R. Ibrahim dan Nana S. Sulcna Dinata menjelaskan bahwa "setiap
metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan dilihat dari berbagai
sudut namun yang penting bagi guru manapun metode yang digunakan harus jelas
tujuan yang akan dicapai” (R. Ibrahim dan Nana S. Sulcna Dinata, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005), h. 432)
Dunia semakin maju dengan teknologi canggih tugas guru semakin besar dalam
kehidupan sehari-hari menurut pengamatan penulis di lingkungan sekolah ataupun
dalam lingkungan masyarakat pernah terjadi pada sebagian dari murid jenjang menegah yang
bolos dari ruangan untuk ke internet atau pergi ke tempat-tempat rekreasi. Kemungkinan kurang terjadinya kerja sama
antara guru dengan orang tua
murid.
0 Response to "Urgensi Kedisiplinan Guru Dalam Mengajar"
Post a Comment