Teungku Chik Di Pasi (II): Sosok Waliyullah
Teungku Chik Di Pasi (Syaikh Abdus Salam)
juga telah membangun Masjid yang letaknya tidak jauh dengan dayah nya yang
dinamai dengan "Mesjid Guci Rumpong" yang berasal dari adanya 2 buah
guci Siam berwarna coklat tua di depan masjid. Disamping itu beliau juga
seorang tokoh pertanian dan perairan, karna menggali saluran air untuk
kebutuhan pertanian masyarakat. Saluran tersebut yang di kenal oleh masyarakat
sekitar mukim Guci Rumpong dengan nama "Lueng Bintang" proses
pengerjaan nya dalam semalam.
Sungguh ini di luar logika kita manusia dan
sangat wajar apabila kita sematkan beliau sosok waliyullah yang di beri banyak
kemuliaan dan karamahnya. Sebelum melakukan pekerjaan yang mulia tersebut Tgk.
Chik Di Pasi terlebih dahulu berdoa kepaada Allah SWT semoga dimudahkan dan
diberkahi usaha beliau tersebut. Lantas apa yang beliau lantunkan?
Tgk Chik Di Pasi sambil menadahkan dan memohon
sambl melafat doa;” Bismillahirrahmanirrahim, Dengan nama Allah yang penuh
kasih dan sayang kepada hamba-Nya, tanah ini ciptaan Tuhan, air inipun
ciptaan-Nya, karena kita sama-sama makhluk yang diciptakan-Nya, maka dari itu
ikutilah goresanku ini”.
Namun sebelum di awali doa tersebut, Syaikh
Abdus Salam menggoreskan tongkat nya ke tanah sambil berjalan membelakangi
goresan yang diikuti oleh aliran air. Ternyata dari hasil goresan tongkat Tgk
Chik Di Pasi, tiba-tiba muncu sebuah saluran air sejauh 25 km, mulai dari
pergunungan Bukit Barisan yang melintasi kecamatan Titeue-Keumala, Kota Bakti,
Mutiara, Indrajaya, Kembang Tanjung dan Simpang Tiga.
Berkah karamah
beliau ternyata pekerjaan tersebut berlangsung tidak lama walaupun tidak
selesai sempurna, namun pekerjaan belum selesai, rupanya fajar sudah terbit di
ufuk timur, Teungku Chik pun menghentikan kegiatan nya. Sedangkan pekerjaan
yang tersisa dilanjutkan secara meuseuraya (gotong-royong) oleh masyarakat,
mulai dari Kuta Cot Ara Jurong hingga Pante Gigieng. Saluran irigasi Lueng
Bintang merupakan bukti nyata dari peran ilmu dan iman dalam pembangunan fisik
maupun spiritual. Dalam semalam dan wujud konkrit hasilnya bisa dimanfaatkan
berabad-abad kemudian sampai sekarang.
Beranjak
dari itu sangat kontras terlihat karamah Syekh Abdussamad, maka bukan tidak
beralasan jika makam beliau di kunjungi tidak terhitung jumlahnya dan terletak
di kota Tua bersejarah Gampong Pasi Ie Leubue mendapat kunjungan dari berbagai
kalangan dengan tujuan untuk memanjatkan doa dan rasa syukur kepada Allah SWT
atas Maha Kuasa Nya yang telah memberdayakan hamba-Nya.
0 Response to "Teungku Chik Di Pasi (II): Sosok Waliyullah "
Post a Comment