Hikmah Ramadhan (X): Indahnya Bersedekah di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan
merupakan bulan ibadah dan di bulan ini kita dianjurkan untuk memperbanyak
bersedekah. Ibadah puasa ramadhan juga merupakan ibadah sosial dimana kita
denga berpuasa dapat merasakan penderitaan orang lain.
Dalam hal ini kita di
anjurkan untuk berderma dan beredekah seperti saat memberi makan buka puasa. Beranjak
dari itu sebagian ulama pada masa silam ditanya, “Kenapa kita diperintahkan
untuk berpuasa?” Jawab mereka, “Supaya yang kaya dapat merasakan
penderitaan orang yang lapar. Itu supaya ia tidak melupakan deritanya orang
yang lapar.” (Lathaif Al-Ma’arif, hal. 300)
Bulan Ramadhan ini dengan kita menggabungkan antara puasa dan sedekah menjadikan seseorang dimudahkan masuk surga. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari ‘Ali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di surga ada kamar yang luarnya bisa dilihat dari dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya.” Lantas orang Arab Badui ketika mendengar hal itu langsung berdiri dan berkata, “Untuk siapa keistimewaan-keistimewaan tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Itu disediakan bagi orang yang berkata yang baik, memberi makan (kepada orang yang butuh), rajin berpuasa, dan melakukan shalat di malam hari ketika manusia terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi no. 1984 dan Ahmad 1: 155. )
Kata Ibnu Rajab Al
Hambali, sifat-sifat yang disebutkan di atas semuanya terkumpul di bulan
Ramadhan. Karena orang beriman akan mengumpulkan pada dirinya amalan puasa,
shalat malam, sedekah dan berkata yang baik di mana ketika berpuasa dilarang
berkata kotor dan sia-sia. Lihat Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 298.
Juga
mereka yang bersedakah akan mendapatkan naungan di hari kiamat nantinya. Dalam
hal ini baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan
tentang tujuh jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika
itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu
jenis manusia yang mendapatkannya adalah:
“Seorang yang bersedekah dengan tangan
kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR.
Bukhari no. 1421)
Di samping itu dengan
ber sedekah dan puasa di bulan yang mulia ini juga sebagai sebab kemudahan
meraih ampunan dosa dan selamat dari siksa neraka. Lebih-lebih jika kedua
amalan tersebut ditambah dengan amalan shalat malam. Disebutkan bahwa puasa
adalah tameng (pelindung) dari siksa neraka, “Puasa adalah pelindung dari
neraka seperti tameng salah seorang dari kalian ketika ingin berlindung dari
pembunuhan.” (HR. Ibnu Majah no. 1639 dan An Nasai no. 2232. ). Sedangkan mengenai
sedekah dan shalat malam disebutkan dalam hadits, “Sedekah itu memadamkan
dosa sebagaimana api dapat dipadamkan dengan air, begitu pula shalat seseorang
selepas tengah malam.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973).
Ibadah yang kita
kerjakan dalm bulan ini terutama kewajiban berpuasa, tentunya dalam pelaksanaan
pasti ada cacat dan kekurangan. Setidaknya dengan kita bersedekah itulah akan
mampu menutupi kekurangan ibadah kita tersebut. Makanya dalam syariat agama
kita tatkala menjelang akhir Ramadhan, kita wajibkan untuk menunaikan zakat
fitrah. Tujuannya adalah menyucikan orang yang berpuasa. Disebutkan dalam
hadits, Ibnu ‘Abbas Ra berkata,:“Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa
dari kata-kata yang sia-sia dan dari kata-kata kotor, juga untuk memberi makan
kepada orang miskin.” (HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827)
Bersedekah itu sebagai
ibadah horizontal (hamlumminannas) hendaknya kita perbanyak bukan hanya dengan
materi, bahkan pekerjaan lain yang bernilai sedekah, sehingga jangan terbayang
bersedekah itu hanya dengan fulus (uang), tapi masih banyak cara lain
bersedekah walaupun kita kekurangan finansial. Setidaknya semangat kita untuk
berdekah di bulan Ramadhan ini bertambah dengan tujuan menggapai ridha ilahi. Sungguh
indah kita menyimak sebuah pesan yang di sampaikan oleh tokoh terbesar dalam
dunia Islam beliau adalah Imam Syafi’i rahimahullah.
Beliau berkata, “Aku sangat senang ketika melihat ada yang
bertambah semangat mengulurkan tangan membantu orang lain di bulan Ramadhan
karena meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga karena
manusia saat puasa sangat-sangat membutuhkan bantuan di mana mereka telah
tersibukkan dengan puasa dan shalat sehingga sulit untuk mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Contoh ulama yang seperti itu adalah Al-Qadhi Abu
Ya’la dan ulama Hambali lainnya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hal. 301)
0 Response to "Hikmah Ramadhan (X): Indahnya Bersedekah di Bulan Ramadhan"
Post a Comment