Fiqh Ramadhan (V): Kemasukan Air Saat Mandi, Batal Puasa?
Saat kita berpuasa, terkadang apakah di sengaja
atau tidak ketika mandi, air memasuki ke tempat yang berongga atau tertelan. Fenomena
semacam ini apakah batal puasa atau tidak? Tentu saja menjadi pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang kongkrit. Apabila seseorang mandi yang diperintahkan
oleh syara’ baik mandi wajib atau mandi sunat maka masuk air tanpa sengaja ke
dalam rongga tubuh tidaklah membatalkan puasa, sedangkan bila mandi untuk
semata-mata menyejukkan badan saja, maka bila masuk air ke dalam rongga badan
tanpa sengaja bisa membatalkan puasa.
Perbedaannya, dengan sebab mandi wajib atau
sunat tersebut terjadi karena mengerjakan satu perintah syara’, Maka tidak
membatalkan puasa. Sedangkan mandi untuk semata-mata membersihkan badan,
masuknya air ke dalam rongga tersebut bukan terjadi karena mengerjakan satu hal
yang diperintahkan oleh syara’, maka hukumnya membatalkan puasa.
Sedangkan tertelah air karena berlebihan
(mubalaghah) dalam melakukan berkumur-kumur (mudhmadhah) dan istinsya` ketika
wudhu` juga bisa membatalkan puasa, karena ketika puasa dimakruhkan berlebihan
mudhmadhah dan istinsya` ketika wudhu`. Maka tertelah air tersebut bukanlah hal
yang terjadi karena mengerjakan hal yang diperintahkan oleh syara`. Demikian
juga bisa batal puasanya bila tertelan air dalam melakukan mudhmadhah pada kali
ke empat, karena yang disunatkan berkumur-kumur hanya tiga kali dan makruh
melakukannya lebih dari tiga.
Namun, walaupun tidak membatalkan puasa pada
mandi yang diperintahkan syara’, jika di saat mandi wajib atau mandi sunat
tersebut, sebenarnya ia dengan mudah bisa menghindari masuknya air ke dalam
rongga, namun ia tidak mengerjakannya, maka seandainya air masuk ke dalam
rongga tubuh tetap membatalkan puasa. Dari uraian di atas bisa di pahami kalau
tidak membatalkan puasa dengan sebab masuk air ke rongga tubuh pada mandi yang
di syariatkan adalah jika tidak sengaja dan sukar memelihara masuk air ke dalam
rongga tubuh.
Adapun
mandi-mandi yang disunatkan adalah antara lain;
1. Mandi jumat bagi yang pergi jumat
2. Mandi dua hari raya
3. Mandi shalat istisqa`
4. Mandi shalat gerhana matahari dan bulan
5. Mandi orang yang memandikan mayat
6. Mandi kafir setelah masuk Islam
7. Mandi orang gila setelah sembuh
8. Mandi ketika ihram
9. Mandi ketika masuk kota Makkah
10. Mandi untuk wuquf di Arafah
11. Mandi untuk bermalam di Mina
12. Mandi untuk lempar jamarah pada hari tasyriq
13. Mandi untuk thawaf
14. Mandi untuk masuk Kota Madinah
15. Mandi setelah berbekam
16. Mandi setelah memotong kumis
17. Mandi setelah mencukur ‘anah [bulu kemaluan]
18. Mandi karena balegh
19. Mandi untuk menghadiri setiap tempat pertemuan kebaikan
20. Mandi karena berubah bau badan
21. Mandi untuk masuk Mesjid
Nas Kitab Mu’tabarah;
al-Mahally jilid 2 hal 57 Toha Putra
1. Mandi jumat bagi yang pergi jumat
2. Mandi dua hari raya
3. Mandi shalat istisqa`
4. Mandi shalat gerhana matahari dan bulan
5. Mandi orang yang memandikan mayat
6. Mandi kafir setelah masuk Islam
7. Mandi orang gila setelah sembuh
8. Mandi ketika ihram
9. Mandi ketika masuk kota Makkah
10. Mandi untuk wuquf di Arafah
11. Mandi untuk bermalam di Mina
12. Mandi untuk lempar jamarah pada hari tasyriq
13. Mandi untuk thawaf
14. Mandi untuk masuk Kota Madinah
15. Mandi setelah berbekam
16. Mandi setelah memotong kumis
17. Mandi setelah mencukur ‘anah [bulu kemaluan]
18. Mandi karena balegh
19. Mandi untuk menghadiri setiap tempat pertemuan kebaikan
20. Mandi karena berubah bau badan
21. Mandi untuk masuk Mesjid
Nas Kitab Mu’tabarah;
al-Mahally jilid 2 hal 57 Toha Putra
ولو سبق ماء المضمضة أو
الاستنشاق إلى جوفه) من باطن أو دماغ (فالمذهب أنه إن بالغ) في ذلك (أفطر) لأنه
منهي عن المبالغة. (وإلا) أي وإن لم يبالغ (فلا) يفطر لأنه تولد من مأمور به بغير
اختياره،
Artinya; dan jika tertelan air
mudhmadhah dan isntinsya` kedalam rongganya yaitu perut atau otak maka menurut
pendapat yang kuat jika ia berlebihan dalam melakukannya maka terbuka puasanya,
karena ia dilarang melakukannya secara berlebihan, sedangkan jika tidak berlebihan
maka tidak terbuka, karena hal tersebut terjadi karena mengerjakan perbuatan
yang diperintahkan dengan tanpa keinginannya.
Hasyiah Qalyubi jilid 2 hal 57 Toha Putra
قوله: (لأنه منهي عن المبالغة)
ومثله ما تولد من المرة الرابعة. وكذا كل منهي عنه. قوله: (مأمور به) ومنه
المبالغة في غسل نجاسة بفمه. وكذا ما لو تولد من غسل جنابة من أذنه، وإن أمكنه
إمالة رأسه للمشقة نعم إن علم وصوله منها وأمكنه الاحتراز منه بلا مشقة أفطر به
Artinya; perkataan mushannif
[karena ia dilarang berlebihan] dan sama juga hukumnya air yang masuk ke rongga
badan yang terjadi pada basuhan ke empat dan setiap hal yang dilarang.
Kata mushannif [diperintahkan dengannya] dan
sebagian yang diperintahkan adalah berlebihan dalam membersihkan najis pada
mulutnya dan demikian juga yang terjadi karena mandi janabah masuk melalui
telinganya, walaupun masih mungkin memiringkan kepadanya. [Tidak batal
puasanya] karena adanya kesukaran. Namun bila ia telah yakin akan sampainya air
ke dalam rongga dan ia masih memungkinkan menghindarinya tanpa adanya
kesukaran, [bila masuk kerongga] bisa membatalkan puasa.
Nihayah Muhtaj jilid 3 hal 170 Dar Kutub Ilmiyah
ولو) (سبق ماء المضمضة أو
الاستنشاق إلى جوفه) المعروف أو دماغه (فالمذهب أنه إن بالغ) في ذلك (أفطر) لأن
الصائم منهي عنها كما مر في الوضوء (وإلا فلا) يفطر لأنه تولد من مأمور به بغير
اختياره بخلاف حالة المبالغة لما مر، (وبخلاف سبق مائهما غير المشروعين كأن جعل
الماء في فمه أو أنفه لا لغرض) وبخلاف سبق ماء غسل التبرد والمرة الرابعة من
المضمضة أو الاستنشاق لأنه غير مأمور بذلك بل منهي عنه في الرابعة، وخرج بما
قررناه (سبق ماء الغسل من حيض أو نفاس أو جنابة أو من غسل مسنون) فلا يفطر به كما
أفتى به الوالد - رحمه الله تعالى -، ومنه يؤخذ أنه لو غسل أذنيه في الجنابة
ونحوها فسبق الماء إلى جوفه منهما لا يفطر ولا نظر إلى إمكان إمالة الرأس بحيث لا
يدخل شيء لعسره، وينبغي كما قاله الأذرعي أنه لو عرف عادته أنه يصل الماء منه إلى
جوفه أو دماغه بالانغماس ولا يمكنه التحرز عنه أنه يحرم الانغماس ويفطر قطعا نعم
محله إذا تمكن من الغسل لا على تلك الحالة وإلا فلا يفطر فيما يظهر،
Sumber : lbm.mudimesra.com
0 Response to "Fiqh Ramadhan (V): Kemasukan Air Saat Mandi, Batal Puasa?"
Post a Comment