Bulan Syakban (XIV): Rahasia di Balik Istigfar Nabawi
Kita sebagai manusia
tidak luput dari dosa dan kesalahan. Hendaknya di bulan syakban juga bulan
lainnnya untuk memperbanyak istigfar, sangat banyak faedah dan kelebihannya. Di
antara faedah Istighfar – seperti dalam Biografi Imam Bukhari, yang ditulis
oleh Imam Muhammad bin Ahmad Fadhl – adalah; melebur dosa, menutup cela,
melancarkan rizki, keselamatan diri, terjaga harta benda dan tercapai cita –
cita, dan kedekatan diri dengan Allah Dzat Maha Pembalas amal. Jadi baju yang
kotor lebih membutuhkan sabun daripada minyak wangi supaya kotoran – kotoran
hilang dan hati menjadi terang. Anugerah hanyalah milik Allah.
Pernah seseorang mengeluhkan kemarau kepada Hasan al Bashri, Beliau pun menasehatkan: “Beristighfarlah kepada Allah!”. Seorang lain datang dan mengeluhkan kemiskinan, Beliau menasehati: “Beristighfarlah kepada Allah! “Seorang lagi datang mengeluh tidak memiliki anak, maka Hasan berpesan: “Beristighfarlah kepada Allah!” kepada mereka Hasan membacakan ayat – ayat Istighfar.
Dalam sebuah hadist, diriwayatkan
bahwa Umar ra pada suatu hari memohon hujan, tetapi Beliau tidak lebih hanya membaca
Istighfar. Orang – orang bertanya: “Kami tidak melihat engkau menambahkan
selain Istighfar?” Umar ra menjawab: “Aku memohon hujan dengan kunci – kunci
langit” selanjutnya Beliau membaca firman Allah:
وَأَنِ
اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ يُمَتّـِعْكُمْ مَّتَاعًا
حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى
“Dan hendaklah
kalian memohon ampunan kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepadaNya
niscaya Dia akan selalu memberikan kesenangan yang bagus kepada kalian sampai
pada masa yang tertentu “(QS .Hud : 3)
Allah berfirman
mengisahkan Nabi Ya’qub alaihissalaam:
سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ لَكُمْ رَبِّيْ
“Aku akan memohonkan
ampunan untuk kalian kepada Tuhanku”(QS. Yusuf: 98).
Disebutkan: Nabi Ya’qub mengakhirkan Istighfar sampai waktu sahur di malam Jum’at dan kebetulan bertepatan dengan malam Asyura’. Dikatakan pula: Agar Beliau mengerti kesungguhan taubat dan keikhlasan mereka (Para saudara Nabi Yusuf). Dikatakan pula: Beliau bermaksud melanggengkan Istighfar atas mereka. Diriwayatkan bahwa Beliau memohon ampunan untuk mereka setiap malam jum’at dalam rentang waktu dua puluh tahun lebih.
Disebutkan: Nabi Ya’qub mengakhirkan Istighfar sampai waktu sahur di malam Jum’at dan kebetulan bertepatan dengan malam Asyura’. Dikatakan pula: Agar Beliau mengerti kesungguhan taubat dan keikhlasan mereka (Para saudara Nabi Yusuf). Dikatakan pula: Beliau bermaksud melanggengkan Istighfar atas mereka. Diriwayatkan bahwa Beliau memohon ampunan untuk mereka setiap malam jum’at dalam rentang waktu dua puluh tahun lebih.
Istighfar Nabawi
Sekian banyak istigfar,
salah satunya Istigfar Nabawi. Ini di sebutkan dalam sebuah hadist, dari
Jabir bin Abdillah ra. ia berkata: Seorang lelaki datang kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan mengeluh: “Duhai
dosa – dosaku, duhai dosa – dosaku”ucapan ini ia ulang sampai dua atau tiga
kali hingga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda
kepadanya:
قُلْ : أَللَّهُمَّ مَغْفِرَتُكَ أَوْسَعُ
مِنْ ذُنُوْبِي وَرَحْمَتُكَ أَرْجَي عِنْدِيْ مِنْ عَمَلِي
“Katakanlah: “Ya
Allah, ampunanMu lebih luas daripada dosa – dosaku, kasih sayangMu lebih saya
harapkan daripada amalku” Lelaki itupun mengucapkannya. Lalu
Rasulullah shallallahu alaihi wasallambersabda: “Ulangilah!” ia
mengulangi. Lalu Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Ulangilah!” ia mengulangi. Kemudian Beliaushallallahu alaihi
wasallam bersabda: “Bangkitlah karena sesungguhnya Allah telah
Mengampunimu!” (HR Hakim)
sumber: www.shofwatuna.org
0 Response to "Bulan Syakban (XIV): Rahasia di Balik Istigfar Nabawi"
Post a Comment