Bulan Syakban (XIII): Perbanyak Istigfar Syakban
Bulan Syakban merupakan
bulan untuk membersihkan diri kita dari segaladosa dankesalahan sebelum menuju
bulan Ramadhan. Pada bulan ini kita dianjurkan untuk memperbanyak istigfar. Dalam
Islam Istighfar merupakan hal terbesar dan paling agung bagi
seorang muslim yang penuh semangat untuk selalu sibuk dengannya pada masa –
masa yang utama yang di antaranya adalah Sya’ban dan malam Nishfu Sya’ban.Istighfar adalah
di antara sebab dimudahkannya rizki yang keutamaannya ditunjukkan oleh banyak
nash dari Alqur’an dan hadits – hadits Penghulu para kekasih shallallahu
alaihi wasallam.
Di dalamnya ada
peleburan dosa, penyingkap susah, penghilang dan penolak duka. Hal itu karena
banyaknya susah dan bertubi – tubinya duka adalah disebabkan keburukan
dosa dan selalu melakukan dosa, maka sangat patut jika Istighfar dan keseriusan
bertaubat dan permohonan maaf menjadi obatnya. Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
مَنْ
لَـزِمَ اْلإِسْتِغْفَارَ جَعَلَ الله لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَـَرجًا وَمِنْ
كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
“Barang siapa
menetapi Istighfar maka Allah menjadikan untuknya kesenangan sebagai ganti
kesedihan, jalan keluar sebagai ganti kesulitan dan Dia memberikannya rizki
dari arah yang tidak disangkanya”(HR Abu Dawud Nasai Ibnu Majah Hakim)
Dari Anas ra ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Dari Anas ra ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
قَالَ اللهُ : يَابْنَ آدَمَ
إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ
وَلاَ أُباَلِي , يَابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ
ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِيْ , يَابْنَ آدَمَ إِنَّكَ
لَوْ أَتَيْـتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ
بِي شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
[Allah berfirman:
“Wahai anak Adam, sesungguhnya selama kamu memohon dan berharap kepadaKu
niscaya Aku Mengampunimu atas segala yang pernah ada darimu dan Aku tidak akan
Mempedulikannya. Wahai anak Adam, andai dosa – dosamu membumbung tinggi
mencapai langit kemudian kamu memohon ampunan kepadaKu niscaya Aku Mengampunimu
dan Aku tidak mempedulikannya. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu
datang kepadaKu dengan kesalahan – kesalahan sepenuh bumi kemudian kamu datang
kepadaKu tanpa menyekutukanKu dengan apapun niscaya Aku akan datang kepadamu
dengan ampunan sepenuh bumi”(HR Turmudzi)
Dari Abu Said al Khudri ra dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:
Dari Abu Said al Khudri ra dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:
قَالَ إِبْلِيْسُ : وَعِزَّتِكَ لاَ أَبْرَحُ أُغْوِي
عِبَادَكَ مَا دَامَتْ أَرْوَاحُهُمْ فِى أَجْسَادِهِمْ , فَقَالَ : وَعِزَّتِي
وَجَلاَلِي لاَ أَزَالُ أَغْفِرُ لَهُمْ مَا اسْتَغْفَرُوْنِي
“Iblis berkata:
“Demi keagunganMu, saya senantiasa akan menyesatkan para hambaMu selama nyawa
masih ada di tubuh mereka” Allah berfiman: “Demi kemuliaan dan
keagunganKu, Aku selalu Mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan
kepadaKu” (HR Hakim. Ia berkata: Hadits ini sanadnya shahih)
Dari Abdullah bin Busr ra. ia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Dari Abdullah bin Busr ra. ia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
طُوْبَى لِمَنْ وُجِدَ فِى صَحِيْفَتِهِ إِسْتِغْفَارٌ
كَثِيْرٌ
“Sungguh sangat
beruntung orang yang ditemukan banyak Istighfar dalam catatan amalnya”(HR
Ibnu Majah dengan Sanad Shahih)
Dari Zuber ra
sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallambersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ
فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ اْلإِسْتِغْفَارِ
“Barang siapa yang
ingin bergembira dengan catatan amalnya maka hendaklah ia memperbanyak
Istighfar di dalamnya”(HR Baihaqi)
Dari Ummi Ishmah al
Aushiyyah ra. ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعْمَلُ ذَنْبًا إِلاَّ وَقَفَ
الْمَلَكُ ثَلاَثَ سَاعَاتٍ فَإِنِ اسْتَغْفَرَ مِنْ ذَنْبِهِ لَمْ يَكْتُـبْهُ
عَلَيْهِ وَلَمْ يُعَذِّبْهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tiada seorang
muslim yang melakukan dosa kecuali malaikat berhenti tiga saat (jam); bila ia
memohon ampunan dari dosanya maka malaikat itu tidak mencatatnya dan Allah
tiada akan menyiksanya di hari kiamat”.(HR Hakim)
Dari Abu Hurairah ra
dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْـئَةً نُكِتَتْ
فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ فَإِنْ هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْـفَرَ صَقُلَتْ فَإِنْ عَادَ
زِيْدَ فِيْهَا حَتَّي تَعْلُوَ قَلْـبَهُ فَذلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَهُ الله
تَعَالَى (( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
))
“Sesungguhnya jika
seorang hamba melakukan kesalahan maka kesalahan itu menorehkan sebuah noktah
dalam hatinya. Jika ia meninggalkan (dari dosa) dan memohon ampunan maka noktah
itu kembali menjadi cerah. Lalu jika ia mengulangi maka noktah itu ditambah
sehingga menutup hatinya. Dan itulah karat seperti disebutkan Allah dalam
firmanNya, “Tidaklah demikian, tetapi apa yang mereka lakukan telah membuat
hati – hati mereka berkarat” QS al Muthaffifin: 14”(HR Turmudzi
Nasa’i Ibnu Majah Ibnu Hibban Hakim)
Dari Bilal bin Yasar
bin Zaid ra. ia berkata: Ayahku menceritakan kepadaku dari kakekku yang
mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barang
siapa mengucapkan:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Saya memohon ampunan
kepada Allah Dzat yang tiada tuhan selainNya yang Maha Hidup Maha Mengurus. Dan
aku bertaubat kepadaNya. Maka diampuni baginya meski ia
telah melarikan diri dari barisan perang”(HR Abu Dawud Turmudzi)
Allah berfirman
menceritakan Nabi-Nya, Nuh alaihissalam:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ,
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا ويُمْدِدْكُمْ بِأَمْـوَالٍ وَبَنِيْنَ
وَجَعَلَ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَجَعَلَ لَكُمْ أَنْهَارًا
“maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun
kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Diaadalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS Nuh: 10 -12).(bersambungsumber: www.shofwatuna.org
0 Response to "Bulan Syakban (XIII): Perbanyak Istigfar Syakban"
Post a Comment