Tersenyumlah Walaupun Si Buah Hati Belum Kunjung Tiba
Allah SWT menciptakan makhluk
berpasangan termasuk manusia itu sendiri sebagai khalifah di muka bumi. Salah
satu cara dalam melestarikan dan memperbanyak umat di muka bumi dengan
perkawinan yang akan melahirkan keturunan untuk memegang peranan di dunia ini.
Namun terkadang dalam kehidupan ini
seorang yang telah berumah tangga bahkan dalam durasi puluhan tahun juga belum
di karuniakan keturunan, ini sungguh sebuah fenomena yang sering menghiasi
cakrawala masyarakat kita.Disini sangat mmenentukan bagaimana peran seorang
kepala rumah tangga dalam hal ini suami dalam menyikapi dan menciptakan aura
kehidupan dengan sang Isterinya dalam bahtera mawaddah wa rahmah walaupun
walaupun tanpa di dikaruniai si buah hati.
Kita harus mengapresiasi dan menghargai
bahwa Istri sebagai wanita itu sosok perempuan yang sempurna, dengan segala apa
yang ditakdirkan Allah SWT untuk dirinya. Namun dalam masyarakat ada saja
orang yang berani berkata terlebih oleh mereka yang telah dikaruniai amanah (
anak) dengan ungkapan, "Sosok wanita yang tidak pernah hamil dan
melahirkan si buah hatinya bukanlah wanita sempurna".
Lantas kitapun mencoba untuk bertanya
kepada mereka bagaimana dengan Ummul Mukminin Aisyah yang seumur hidupnya
juga tidak di karuniakan keturunan (anak)? Lidah itu ibarat harimau, terkadang
kita melepaskan sembarang dan iseng-iseng, padahal lisan itu harus kita
lebih dijaga lagi untuk tidak menyakiti hati sesama saudara.
Kerap pertanyaan yang sering di
lontarkan baik Kepada pengantin baru ( dara baro) maupun pengantin lama yang
belum juga dianugerahi kehamilan dan keturunan, padahal seharusnya tidak
perlulah kita iseng bertanya, "Kapan punya momongan nih?" Bahkan
ada yang menambah lagi " Ah Kamu ini ndak jantan dan ndak jago, itu saja
ndak bisa sih". Kalau mau jujur sesekali pertanyaan ini juga diajukan
ketika mereka yang telah di karunia anak berada pada posisi mereka yang masih
mandul.
Menelusuri fenomena tersebut, sama saja
kita bertanya, "Kapan matahari itu akan terbit dari ufuk barat?" Itu
hanya Allah SWT yang tahu jawabannya, jadi kenapa kita juga bertanya pada
mereka yang juga tidak mengetahui harus menjawab apa dan bagaimana.
Ingatlah! Sosok wanita sebagai isteri
kita itu merupakan perempuan sempurna, dengan segala apa yang telah di takdir
oleh Allah SWT dan gariskan untuknya. Sangat hebat memang sosok wanita
yang bisa sabar dengan kehamilannya, melahirkan dan menyusui ekslusif, namun
harus di ingat pula bahwa para wanita yang mampu bersabar dengan segala
cobaan terhadap dia dan menanti bertahun-tahun kehamilannya tetapi juga tidak
kunjung tiba si buah hatinya tidak kalah hebatnya di bandingkan wanita yang
pernah melahirkan dan mempunyai keturunan.
Bisakah kita bayangkan, bagaimana penuh
kesabaran dan kesetiaan seluas apa yang dimiliki oleh wanita yang sudah belasan
dan bahkan puluhan tahun juga sampai meninggal duniapun umur pernikahan namun
tidak juga mendapatkan wajah senyuman saat melihat strip 2 bergaris merah
menyala pada alat tes kehamilan. Sementara itu teman dan kawan akrab sebagai
pasangan muda yang baru saja menikah, terkadang sudah tersenyum dengan untaian
kabar kehamilan.
Kala suasana dan fenomena sudah begini dan mungkin perasaan putus asa sudah hampir mendera, perasaan bosan ditanya momongan sudah berkarat di telinga, perasaan iri terhadap kelahiran bayi, akhirnya sudah kebas. Akhirnya hanya kesabaran dan terus berikhtiar dengan segala kemampuan serta bertahanlah hanya Allah yang menjadi tumpuan curahan hati dan segala kegelisahan.
Ingatlah Allah SWT tidak pernah
membebani hamba-Nya di luar kesanggupannya dan sebuah usaha yang di curahkan
dengan penuh pengorbanan dan keikhlasan sungguh Allah SWT akan mempersembahkan
pahala sama seperti mereka yang pernah mendapatkannya dan sebagai gantiannya di
akhirat nanti. Semoga..
Wallahu ' Muara'an Wallahu Allam
Bishawab
0 Response to "Tersenyumlah Walaupun Si Buah Hati Belum Kunjung Tiba"
Post a Comment