Sosok Wanita Antara Seorang Ibu dan Karier
Peran wanita dalam kehidupan masyarakat akan terimplementasi terhadap kewajiban, sikap dan harapan wanita sesuai dengan status yang di sandangnya. Peran wanita dalam masyarakat merupakan aspek dinamis artinya peran yang disandang wanita dapat berubah rubah sesuai dengan kewajiban yang dilaksanakan dan hak yang diinginkannya. Seperti yang dikemukakan oleh Aminuddin bahwa mempelajari peranan sekurang kurangnya melibatkan dua aspek yaitu: pertama, Kita harus belajar melaksanakan kewajiban dan menuntut hak hak suatu peran. Kedua, Kita harus memiliki sikap, perasaan dan harapan harapan yang sesuai dengan peranan tersebut (Pujiwati, Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat, (Jakarta: Rajawali, 2002), h, 105.)
Dalam pandangan Mead Herbert,sebagaimana disebutkan pada karyanya berjudul “Para Ibu Yang Berperan Tunggal dan Yang Berperan Ganda,” menyebutkan bahwa dengan demikian maka wanita dalam melaksanakan peran di luar rumah harus melaksanakan peran sesuai dengan statusnya, kalau dia berstatus sebagai pegawai dia harus berperan sebagai pegawai misalnya: disiplin, bertanggung jawab, mengerti hak dan kewajiban, berprilaku santun. Kalau status dia sebagai guru harus berperan sebagai guru misalnya, sopan, pintar, ramah, disegani, berprikebadian dan lainnya, eksesnya kalau wanita salah melaksanakan perannya maka dia akan salah dalam menjalankan kehidupannya. Hal ini perlu dilakukan oleh wanita karena kalau wanita akan berkiprah dalam kehidupan masyarakat dan harus ada respon dari orang orang yang ada di sekeliling kita, seperti yang dikemukakan oleh Mead Herbert yang mengatakan bahwa ”manusia tidak akan mampu melaksanakan peranannya, merespons nilai serta struktur sosial yang ada juga secara aktif menciptakan peranannya dalam masyarakat tampa bantuan manusia lain.
Dadang S. Anshori lebih lanjut menambahkan bahwa kegiatan yang dilakukan di luar rumah dan umumnya menghasilakan uang, tetapi di satu sisi mereka melakukan kegiatan di luar rumah untuk bekerja membantu perekonomian keluarga tetapi disi lain wanita tetap dituntut untuk melasanakan pekerjaan rumah tangga, apalagi untuk mengmbangkan hobi yang sifatnya non produktif, masih banyak wanita yang belum bisa melakukannya karena berbagai alasan salah satunya adalah ekonomi. Hal ini yang menyebabkan wanita kurang berperan secara sempurna dalam melaksanakan kegiatan kegiatan di luar rumah karena saat di luar rumah pekerjaan di dalam rumah tidak bisa terabaikan begitu saja sehingga kadang menggangu konsentrasi pelaksanaan kegiatan di luar rumah. Hal ini akan sangat terasa semakin berat oleh wanita wanita yang bekerja di sektor formal.
Sebelum mengamati kegiatan yang dilakukan wanita diluar rumah terlebih dahulu akan dipaparkan apa yang menjadi tanggung jawab wanita, yang harus dilakukan wanita di rumah yang pekerjaannya tidak mengenal jam kerja, tidak pernah selesai karena semua akan terulang setiap saat, tugas yabg harus diperankan oleh wanita di rumah diantaranya, pertama, melayani suami yang peranannya terdiri dari menyiapkan pakaian suami siap pakai secara lengkap, menyiapkan makanan untuk suami dan tidak kalah pentingnya adalah melayani suami untuk berhubungan badan dimanapun dan kapanpun suami menginginkan. Kedua, mengasuh dan mendidik anak yang secara rinci tugasnya adalah sebagai berikut: memandikan/membersihkan anak, menyuapi, menidurkan, menyusui, dan mengajak bermain. Bila anak sudah usia sekolah maka tugasnya bertambah dengan mengantar dan menjemput anak sekolah, menemani belajar dan membantu mengerjakan PR anak, mengambil raport da atau tugas apapun yang berkaitan dengan kegiatan anak di sekolah.
Ketiga, membersihkan dan merapikan semua perlengkapan rumah tangga yang secara lengkap tugasnya meliputi : menyapu, mengepel, mencuci dan menstrika pakaian seluruh anggota keluarga. Keempat, menyediakan makanan siap santap bagi seluruh anggota keluarga, dengan rincian tugas meliputi mengatur menu, berbelanja, memasak dan menghidangkan makanan. Kelima, merawat kesehatan bagi seluruh keluarga secara lahir bathin. Rincian tugas meliputi: merawat anggota keluarga yang sakit, mencarikan obat atau mengantar berobat, menghibur anggota keluarga mengalami kecemasan. (Dadang S. Anshori, Refleksi Wanita Muslimah AtasPeran Sosial Kaum Wanita..).,
Melihat kelima komponen ini dianggap kewajiban pokok yang harus dilakukan oleh ibu rumah tangga, dan apabila ada yang tidak beres dalam hal haltersebut maka yang akan disalahkan adalah ibu karena mengalami ketidak beresan. Hal ini yang mengakibatkan tidak ada pembagian kerja dan tuntutan laki laki terhadap wanita semakin memberatkan terutama untuk wanita yang ikut bekerja mencari nafkah.
Mencermati pendapat di atas apa yang harus dilakukan oleh wanita di dalam rumah cukup sulit dan merepotkan apalagi untuk kehidupan wanita saat ini terutama di perkotaan, wanita dituntut untuk berperan di luar rumah, menyelesaikan banyak hal tidak terkecuali peran yang produktif maupun yang non produktif. Karena wanita di perkotaan bisa saja melakukan kedua duanya secara bersamaan karena kedua duanya merupakan hal yang penting, dan tidak dapat salah satu diabaikan. Kehidupan kota memberikan peluang kepada wanita untuk berkiprah di berbagai bidang kehidupan, banyak bidang pekerjaan yang dapat ditekuni, selain modal pendidikan, keterampilan dan pengetahuan adalah kemauan, tersedianya lapangan kerja tampa dibarengi oleh kemauan yang keras, ketekunan, tanggung jawab, disiplin tentunya wanita akan terhempas kepada kondisi yang tidak diharapkan
0 Response to "Sosok Wanita Antara Seorang Ibu dan Karier"
Post a Comment