Israk Mikraj (IX): Perdebatan langit dengan Bumi Sebelum Israk Mikraj
Dalam peristiwa Isra’ Mikra’ banyak terjadi
fenomena dan berbagai macam kejadian yang sempat di alami dan di lihat oleh
baginda nabi Muhammad Saw.Allah
SWT dalam mengutus Rasulullah Saw dalam “wisata rohani” ke
Sidratul Muntaha untuk menerima sebuah amanah yang akan di wajibkan kepada umat
nabi Muhammad Saw. Namun kitapun menjadi bertanya, apa penyebab sehingga Allah
SWT menyuruh Rasulullah untuk melakukan Israk Mikraj sampai ke Sidratul Muntaha
di langit, kenapa tidak di bumi saja rangkaian “wisata rohani’ baginda nabi
Muhammad Saw. Tentu saja masih menjadi penasaran dan membutuhkan pencerahan
untuk menemukan jawabannya.
Rupanya ada “pertengkaran” antara langit
dengan bumi sehingga terjadinya Israk
Mikraj. Telah
di cerutakan bahwa Sebelum terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj di sebabkan
bumi merasa bangga dengan langit. Berkata bumi kepada langit,"Hai
langit, aku lebih baik dari kamu kerana Allah SWT telah menghiaskan aku dengan
berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-anaman, beberapa
gunung dan lain-lain."
Langit pun menjawab "Hai bumi, aku
juga lebih baik dari kamu karena matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa
falak, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku."Berkata pula bumi, "Hai
langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para
utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."
Bumi berkata lagi, "Hai langit,
sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan
kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta
kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia
menjalankan syari'atnya juga di tempatku."
Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila
bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah S.W.T
dengan berkata,"Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang
yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat
menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu Ya Allah supaya kekasih-Mu
yakni Muhammad dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan
kebagusannya dan berbangga dengannya kelak."
Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan
langit. Allah SWT memberi wahyu kepada Jibrail AS pada malam tanggal 27 Rajab,"Janganlah
engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail, jangan engkau
mencabut nyawa pada malam ini."Jibrail A.S. bertanya, " Ya
Allah, apakah kiamat telah sampai?"
Allah S.W.T berfirman, maksudnya,
"Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah Buraq
dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu." Kemudian Jibrail A.S. pun pergi ke Syurga dan dia melihat 40,000
buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing
terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail A.S. terpandang
pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail A.S.
menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya
buraq?"
Berkata buraq, "Ya Jibrail,
sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik
nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu
kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api
kerinduan."
Berkata Jibrail A.S., "Aku akan
menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu." Kemudian Jibrail A.S. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq
itu dan di tunggangi oleh baginda Nabi
Muhammad Saw. Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam
perjalanan Israk dan Mikraj.
0 Response to "Israk Mikraj (IX): Perdebatan langit dengan Bumi Sebelum Israk Mikraj"
Post a Comment