Dayah Internet
Penyebaran Islam di nusantara tidak
lepas dari peran dayah.Dayah itu sendiri berasal dari kata “zawiyah” yang
bermakna sudut atau pojok mesjid. Kata zawiyah itu pada mulanya dikenal di di
Afrika utara pada awal perkembangan islam. Zawiyah dimaksdukan kala itu adalah
pojok mesjid yang menjadi halaqah para sufi, mereka biasanya berkumpul dan
bertukar pikiran dan pengaalaman, berzikir, berdiskusi dan beriktikaf di
mesjid. Di Aceh dalam khazanah pendidikannya, istilah zawiyah itu berubah
menjadi dayah, hal ini sama seperti kata “madrasah” berubah menajdi “meunasah”
di kalangan masyarakat Aceh. Dayah menjadi benteng terakhir untuk memfilter
generasi dari berbagai pengaruh luar dan sejak awal mulanya menjadi tempat
menerpa generasi penerus dalam membekali para santrinya dengan berbagai macam
disilpin ilmu agama dan mendidik akhlak dan budi pekerti.Dayah dewasa ini lahir
dengan inovasi baru dizaman semakin canggih imformasi dan teknologinya, diharapkan mampu untuk
menjawab tantangan (Meunasah Warong Kopi, Serambi Indonesia, 2016)
Dayah kian hari di tuntut untuk mampu
menjawab berbagai problema umat diera globalisasi ini yang di tandai dengan
kecangihan teknologisalah satunya internet. Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan.
Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti
diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1″. Demikian pula Internet di Indonesia mulai
tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru
muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat
Internet bagi bidang pendidikan termasuk dilingkungan Dayah. Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya
susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi malasah lagi. (Mohammad Arif,
2013).
Salah satu di antara aplikasi internet electronic
learning (E-Learning). E-learning merupakan
singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses
belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis
dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba
menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, Jaya Kumar C.
Koran (2002)menyebutkan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet)
untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Sedangkan menurut
Dong (dalam Kamarga, 2002), e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous
melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya. Bahkan dalam perspektif Rosenberg (2001), menyebutkan bahwa
e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan
serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran
yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun
informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan
kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun
berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola
e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat
interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau
pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan
perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak
dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga dilakukan secara
informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing
list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang
ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu
pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep
e-learning. Dengan e-learning, pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efisien.Teknologi informasi dan Komunikasi juga sangat memungkinkan
dimanfaatkan di dayah sehingga menghasilkan konsep e-dayah. E-dayah
memberikan para santri, teungku, dan pengelola dayah untuk mengambil
banyak manfaat, di antaranya fleksibilitas program pendidikan,
dakwah syiar Islam, dan bahan kajian yang dapat dibuat lebih menarik dan
berkesan.Integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan di dayah
meningkatkan kualitas pendidikan di dayah dan kemudahan dakwah. Dampak ikutan
dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan adalah
mendorong percepatan computer literacy pada masyarakat
Indonesia.
0 Response to "Dayah Internet "
Post a Comment