Asal Kata Santri dan Murid: Islamisasi Budaya?(III)
Sebagian ulama lain
menyebutkan kata " santri" bukan berasal dari lima huruf melainkan
empat huruf. Terangkai dari huruf sin, nun, ta, ra. Tentu saja perspektif dan
pemaknaan pun memiliki beberapa perbedaan. Pertama "Sin", huruf ini kepanjangan
dari : Satrul al aurah (menutup aurat). Para santri mereka sebagai penutup
berbagai keburukan dengan ilmu dan dakwah kepada masyarakat. Aurat disini
merupakan sebuah aib atau bahasa singkat sebuah dosa atau kebodohan san
sejenisnya.
Kedua "Nun"
artinya Naibul ulama’ (wakil dari ulama’). Wakil ini sama juga dengan
pengertian nasibul ummah diatas Ketiga " ta" . Huruf ini kepanjangan
dari "Tarku al ma’shi" artinya meninggalkan kemaksiatan Keempat
"Ra". Huruf ini kepanjangan dari "Raisul ummah" (pemimpin
ummat). Sosok santri merupakan calon pemimpin umat dalam mengarungi ke jalan
Allah Swt.
Bahkan, ada juga yang
menyebutkan bahwa kata santri sebagai sebuah singkatan dari bahasa indonesia.
Esensial dan kepanjangannya tidak jauh beda dengan apa yang telah paparkan
sebelumnya. Pertama "S" kepanjangan dari "satir al-‘uyub wa
al-aurat", maksudnya menutup aib dan aurat. Santri itu tugasnya menutup
aib sendiri maupun orang lain dalam kehidupan ini. Kedua "A"
merupakan sebagai "aminun fil amanah", maksudnya bisa di percaya dalam
mengemban amanat. Amanah dalam mendakwahlan manusia dengan panji amar ma'ruf
nahi mungkar.
Ketiga "N" kepanjangan dari
"nafi’ al-‘ilmi". Pengertiannya bermanfa’at ilmunya. Seorang santri
yang menempuh dan mempelajari ilmu. Manakala sudah mendapatkan ilmu jalan
terakhir adalah beramal dengan ilmu tersebut serta bermanfaat untuk dirinya dan
orang lain . Ketiga "T". Ini kepanjangan dari "tarik
al-maksiat". Pemahamannya meninggalkan maksiat. Keempay "R"
kepanjangan dari : ridha bi masyiatillah" , maksudnya Ridha dengan apa
yang diberikan Allah.
Kelima "I". Huruf ini kepanjangan
dari "ikhlasun fi jami’ al-af’al". Maksunya ikhlas dalam setiap
perbuatan. Semua ada pandangan tersendiri dan pemahamannya walaupun berbeda
dalam redaksi namun hampir sama dan hanya sedikit saja perbedaannya. Dalam
persepsi ulama diatas dapat disimpulkam sosok santri itu seorang yang menuntut
ilmu dalam mengemban amanah untuk menjadi pemimpin umat demi mengharapkan ridha
Allah untuk menunjuki manusia ke jalan yang benar dan menyelmatkan mereka dari
api neraka berlandaskan keikhlasan.
Murid Bahasa Hindu?
Santri dan murid
merupakan dua kata yang mempunyai pengertian yang hampir sama. Aplikasi kata
murid yang selama ini mulai bergeser ke dalam makna yang umum seperti siswa dan
lainnya. Dalam perspektif Islam sebenarnya di dunia pendidikan Islam lebih
bagus dan layak kata" santri" untuk dibakukan karena esensi luas
makna yang dikandungnya.
Kata murid itu belum
ada peneltiti dan pakar sejauh pengetahuan penulis yang menyebutkan berasal
dari non Islam, jelas dia merupakan dari bahasa arab Secara etimologinya murid
itu merupakan ism faail dari fiiil madhi”araada” kata أراد
– يريد – إرادة , maknanya memiliki keinginan, berkeinginan, berkehendak,
memiliki minat. Lantas jika kita menjadinya
sebagai ism fail menjadi “araada, yuriidu, muridon” maknanya seseorang yang
memiliki keinginan dan minat yang tinggi untuk mengetahui sesuatu.
Dalam hal ini, seorang
yang bertitel dengan “murid” mereka merupakan pantas diposisikan secara aktif
menjadi seseorang yang berkeinginan tinggi untuk belajar mencari ilmu sehingga
ini menjadikan dasar bagi pendidikan Islam untuk mengkreasi metode yang lebih
komperhensif, baik dalam teori terlebih prakteknya. ilmu hanya sebagai jembatan menuju maqasid
(tujuan), sedangkan transit dan buahnya adalah praktek atau amalan dari ilmu tersebut.
Berdasarkan paparan
dari sebelumnya kata “santri” memang ada sebagaian yang menyebutkan berasal
dari bahasa non Islam baik Hindu atau lainnya, juga sebagaian ahli malah
menyebutkannya berasal dari Islam seperti pendapat KH. Sahal Mahfud. Namun walaupun
demikian, penamaaan yang berasal dari nonmuslim,tidak berarti digunakan secara
umum dalam masyarakat seperti kata “santri” malah akan menghilangkan identitas
keislamannya dan menimbulkan imeg negatif, itu hanya sebutan saja dan tidak
harus di “konfrontasikan”. Sedangakan “murid” itu jelas bukan dari Hindu, tapi
Islam tulen,walaupun dewasa ini kata tersebut jarang di pergunakan dan malah di
tempatkan pada tempat dan level yang bawah sepertimurid itu di gunakan untuk
levelpendidikan bawah saja seperti Taman Kanak-Kanak , Sekolah Dasar dan
lainnya.
Referensi : berbagai sumber dan kutipan
Wallahu Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq
Wallahu "allam Bishawab
0 Response to "Asal Kata Santri dan Murid: Islamisasi Budaya?(III)"
Post a Comment