Asal Kata Santri dan Murid : Berasal Dari Islam, Benarkah? (II)
Mengupas problema
"santri" terutama tentang asal usul dan perspektif para ahli dan
pakar membutuhkan pendalaman dan kutipan sejarah yang menyertainya. Setiap
orang pasti punya argumentasi dan alasan tersendiri tentang kata "
santri". Sebelumnya penulis telah menjelaskan pandangan dan beberapa
pendapat ahli tentang ini dan lebih dominan mereka menyebutkan santri itu
asalnya dari kata nonislam baik bahasa sangsakerta, Hindu, tamil dan lainnya.
Salah seorang ulama dan
intelektual Islam Indonesia yang di segani baik ketika beliau masih hidup
bahkan pasca beliau telah tiada, tidak sedikit tulisan dan karya beliau yang di
jadikan rujukan dalam khazanah intelektual Islam di Indonesia. Beliau adalah
Dr. KH. M.A Sahal Mahfud, dalam perspektif beliau : Kata santri berasal dari
bahasa arab, yaitu dari kata “santaro”, yang berarti “menutup”. Kalimat ini
mempunyai bentuk jamak (plural) sanaatir (beberapa santri).” Sosok santri
adalah orang yang belajar agama Islam, bukan belajar menutup. Itu sebabnya
santri mustahil santaro (Ulul Albab, 2014)
Foto : Abu
Mudi, Tgk.Ahmad Dewi Dan Lainnya Saat Menjadi Murid Tempoe Doeloe
Paparan para ulama ini seperti akan terus
mengisi romantika dan khazanah esensial santri secara historisnya. Sementara
itu ada juga pandangan yang lebih mendalam tentang subtasi tentang santri. Kata
'santri' merupakan sebagai sebuah singkatan dari gramatika arab. Argumen ini
itu di kemukakan oleh KH Daud Hendi Ismail pada saat mengisi ceramah agama
dalam acara Wisuda Angkatan XIV (أَنْصَارُ الْأُمَّةِ)
Pesantren Modern Ummul Qura Al-Islami pada hari Ahad, 5 Mei 2013. Dalam
perspektif beliau bahwa kata "santri" jika ditulis dalam bahasa arab
terdiri dari lima huruf yaitu sin, nun, ta, ra dan ya. Tentu saja setiap huruf
mempunyai penjelasan yang spesifik dan mendalam.
Pertama " sin" merupakan kepanjangan
dari "safiqul khairi" arti Pelopor kebaikan. Sosok santri itu kapan
dan dimanapun mereka di lahirkan sebagai titisan dalam mempelopori amar ma' ruf
bahkan nahi mungkar di segala aspek dan kesempatan.
Kedua "nun".
Huruf ini kepanjangan dari " nasibul ulama" maksudnya penerus Ulama.
Para santri di lahirkan untuk mengantikan peran ulama dalam masyarakat.
Jikalaulah ulama waristul ambiya maka santri sebagai warisatul ulama.
Konklusinya santri juga " warisatul ambiya" yang sama berperan dalan
membumikan berbagai perintah amar ma'ruf nahi mungkar dan warisan ulama juga.
Ketiga, " ta"
merupakan sebuah ungakapan kepanjangan dari " tarikul ma'ashi" yang
memiliki pengertian orang yang meninggalkan kemaksiatan. Hendaknya para santri
sebelum menyalut lempengan cahaya ilmu untuk orang lain, hendaknya bercermin
diri sendiri. Logikanya bagaimana menyuruh orang lain meninggalkan maksiat
sedangkan kita masih berlabuh dengan maksiat. Bagaimana lampu mampu menerangi
kamar dan ruangan sekitar sedangkan sinarnya tidak bercahaya dan redup, malah
semakin gelap bukan?
Keempat "Ra"
merupakan huruf kepanjangan dari " radhiyallahu (Ridha Allah ). Tentu saja
seorang santri apa yang dia kerjakan dan perbuat masih tetap dalam bingkai
mencari ridha ilahi. Kelima "Ya". Huruf " ya" merupakan kepanjangan
dari " Al- Yakin" yang memiliki pengertian Keyakinan.
Bersambung
0 Response to "Asal Kata Santri dan Murid : Berasal Dari Islam, Benarkah? (II)"
Post a Comment